10 Reptil Di Dunia
Mayoritas reptil adalah
ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata bersifat
vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan
janin mereka menggunakan sejenis
plasenta yang mirip dengan mamalia.
Ukuran reptil bervariasi, dari yang berukuran hingga 1,6 cm (
tokek kecil,
Sphaerodactylus ariasae) hingga berukuran 6 m dan mencapai berat 1 ton (
buaya air asin,
Crocodylus porosus). Cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari reptil adalah
herpetologi.
10.Buaya.
Buaya adalah
reptil bertubuh besar yang hidup di
air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh
spesies anggota
suku Crocodylidae, termasuk pula
buaya ikan (
Tomistoma schlegelii). Meski demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’
aligator,
kaiman dan
gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.
Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti misalnya
buhaya (
Sd.);
buhaya (
bjn);
baya atau
bajul (
Jw.);
bicokok (
Btw.),
bekatak, atau
buaya katak untuk menyebut buaya bertubuh kecil gemuk;
senyulong,
buaya jolong-jolong (
Mly.), atau
buaya julung-julung untuk menyebut buaya ikan;
buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan;
buaya tembaga, buaya yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain.
Distrubition of crocodiles
Dalam
bahasa Inggris buaya dikenal sebagai
crocodile. Nama ini berasal dari penyebutan orang
Yunani terhadap buaya yang mereka saksikan di Sungai
Nil,
krokodilos; kata bentukan yang berakar dari kata
kroko, yang berarti ‘batu kerikil’, dan
deilos yang
berarti ‘cacing’ atau ‘orang’. Mereka menyebutnya ‘cacing bebatuan’
karena mengamati kebiasaan buaya berjemur di tepian sungai yang
berbatu-batu.
9.Biawak.
Biawak adalah sebangsa
reptil yang masuk ke dalam golongan kadal besar, suku biawak-biawakan (
Varanidae). Biawak dalam bahasa lain disebut sebagai
bayawak (Sunda),
menyawak atau
nyambik (Jawa),
berekai (Madura), dan
monitor lizard atau
goanna (Inggris).
Biawak banyak macamnya. Yang terbesar dan terkenal ialah
biawak komodo (
Varanus komodoensis), yang panjangnya dapat melebihi 3 m. Biawak ini, karena besarnya, dapat memburu
rusa,
babi hutan dan anak
kerbau.
Bahkan ada kasus-kasus di mana biawak komodo menyerang manusia,
meskipun jarang. Biawak ini hanya menyebar terbatas di beberapa pulau
kecil di Nusa Tenggara, seperti di p. Komodo, p. Padar, p. Rinca dan di
ujung barat p. Flores.
Biawak yang kerap ditemui di desa-desa dan perkotaan di Indonesia barat kebanyakan adalah biawak air dari jenis Varanus salvator.
Panjang tubuhnya (moncong hingga ujung ekor) umumnya hanya sekitar 1 m
lebih sedikit, meskipun ada pula yang dapat mencapai 2,5 m.
8.ular.
Ular adalah
reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti
kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (
Squamata).
Perbedaannya adalah kadal pada umumnya berkaki, memiliki lubang
telinga, dan kelopak mata yang dapat dibuka tutup. Akan tetapi untuk
kasus-kasus kadal tak berkaki (misalnya
Ophisaurus spp.) perbedaan ini menjadi kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan.
7.Kadal.
Kadal adalah
hewan bersisik berkaki empat yang termasuk kelompok
reptil. Secara luas, pengertian kadal atau kerabat kadal (
bahasa Inggris:
lizards) juga mencakup kelompok
cecak,
tokek,
bunglon,
cecak terbang,
biawak,
iguana dan lain-lain. Sedangkan secara sempit, istilah
kadaldalam
bahasa Indonesia biasanya merujuk terbatas pada kelompok kadal yang umumnya bertubuh kecil, bersisik licin berkilau, dan hidup di atas tanah (
Ingg.:
skink,
suku Scincidae, atau umumnya anggota infraordo Scincomorpha).
Jadi, secara umum kadal ini mencakup jenis-jenis yang bertubuh kecil seperti kadal pasir
Lygosoma, sampai ke
biawak Komodo (
Varanus komodoensis) yang bisa mencapai panjang lebih dari 3 m. Secara ilmiah, kelompok besar ini dikenal sebagai
subordo atau anak bangsa
Lacertilia(=
Sauria), bagian dari bangsa hewan bersisik (
Squamata).
Anak
bangsa Lacertilia pada umumnya memiliki empat kaki, lubang telinga
luar, dan pelupuk mata yang dapat dibuka tutup. Meskipun demikian,
sebagai kekecualian, ada pula anggota-anggotanya yang tidak memiliki
sebagian ciri itu. Contohnya adalah
‘ular’ kaca (
glass snake atau
glass lizard, suku Anguidae) yang tak berkaki.
6.Iguana.
Kedua spesies kadal tersebut memiliki lipatan
kulit di bawah rahang, sekumpulan kulit yang mengeras yang berderet di punggungnya hingga
ekor, dan "mata ketiga" di kepalanya. Mata ini disebut sebagai
mata parietal, yang mirip seperti tonggak di atas kepalanya. Di belakang lehernya ada
sisik kecil yang menyerupai paku panjang, dan disebut
tuberculate scale. Iguana juga memiliki sisik besar bundar di pipinya yang disebut sebagai selubung subtimpani.
Iguana memiliki
penglihatan yang baik dan bisa melihat bentuk, bayangan, warna, dan gerakan pada jarak yang jauh. Iguana menggunakan
matanya untuk mengarahkannya mengarungi
hutan lebat, untuk menemukan makanan. Mereka juga menggunakan matanya untuk berkomunikasi dengan anggota spesies yang sama.
Mereka merespon rangsangan visual berupa warna seperti jingga, kuning, merah muda, dan biru yang terdapat pada substansi
makanan mereka.
Telinga
iguana disebut timpanum, yang merupakan gendang telinga iguana dan
terdapat di kanan atas selubung subtimpani dan di belakang mata. Ini
adalah bagian tubuh iguana yang amat tipis dan lembut, dan amat penting
untuk pendengarannya.
Mereka
sering kali sulit untuk diketahui keberadaannya karena kemampuan mereka
untuk menyatu dengan lingkungannya. Warna hijau alaminya sangat
membantu dalam menyembunyikan dirinya dari
predator.
5.Kura-Kura.
Kura-kura dan
penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan
reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo)
Testudinata (atau
Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (
bony shell) yang keras dan kaku.
Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (
carapace)
dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap
bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa
sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara
lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat
seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi
(Trionychoidea) dan jenis
penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (
bahasa Inggris:
sea turtles), labi-labi atau bulus (
freshwater turtles), dan kura-kura (
tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (
land tortoises) dan kura-kura air tawar (
freshwater tortoises atau
terrapins).
4.Bunglon.
Bunglon atau
londok (bahasa Sunda) adalah sejenis
reptil yang termasuk ke dalam suku (familia)
Agamidae.
Kadal lain yang masih sesuku adalah
cecak terbang (
Draco spp.) dan
soa-soa (
Hydrosaurus spp.).
Bunglon meliputi beberapa marga, seperti
Bronchocela,
Calotes,
Gonocephalus,
Pseudocalotes dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna
chamaeleon (suku
Chamaeleonidae). Biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau,
kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan
atau kehijauan.
3.Cekiber/Bunglon terbang.
Cecak terbang atau
cekibar adalah sejenis
reptil yang termasuk ke dalam suku (familia)
Agamidae.
Kadal lain yang masih sesuku adalah
bunglondan
soa-soa (
Hydrosaurus spp.). Cecak terbang sesungguhnya tidak termasuk kerabat dekat
cecak seperti halnya
tokek (suku Gekkonidae).
2.Tokek.
Tokek adalah nama umum untuk menyebut
cecak besar. Ada banyak jenis tokek, namun istilah
tokek secara sempit biasa dipadankan bagi anggota
marga Gekko,
suku Gekkonidae. Sedangkan
tokek dalam bahasa awam umumnya merujuk kepada
tokek rumah (
Gekko gecko), yang memiiki persebaran luas.
1.Cecak/Cicak.
Cecak atau
cicak adalah hewan
reptil yang
biasa merayap di dinding atau pohon. Cecak berwarna abu-abu, tetapi ada
pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cecak biasanya berukuran
sekitar 10 centimeter. Cecak bersama dengan
tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku
Gekkonidae.